Selama ini banyak pertanyaan tentang cara menjadi agen
J&T Express. Bisa dimengerti jika banyak orang yang mencari informasi
peluang menjadi mitra agen J&T Express. Hal ini tak lepas dari moncernya
kinerja perusahaan jasa pengiriman tersebut. Meski tergolong pendatang baru di bisnis
pengiriman ekspres, namun mampu bersaing dengan kompetitornya yang sudah lebih
dulu eksis.
Nah, belum lama ini situs Bisnis.com (16/8/2018) melansir berita yang menyatakan bahwa J&T Express tidak akan menjalin kerja sama franchise alias waralaba guna memperluas jaringan. Sumber beritanya berasal dari orang nomor satu J&T Express sendiri, sehingga validitasnya tidak diragukan.
Alasan pihak J&T Express lebih memilih mengembangkan
jaringan secara mandiri daripada membuka kemitraan dengan pihak luar berkaitan
dengan faktor kepuasaan pelayanan terhadap pelanggan.
Menurut CEO J&T Express, Robin Lo, ada nilai kepuasaan
tersendiri baginya sebab dapat mengontrol secara langsung kualitas
perusahaannya.
"Jadi ketika terjadi sesuatu, misalnya, barang belum
dikirim, maka kita akan dorong tim kita untuk secepatnya mengirimkannya. Ini
beda bila dengan waralaba yang kemungkinan saja ada masalah internal yang kita
enggak tahu sehingga barang lambat untuk dikirim," ungkapnya.
Dengan kata lain, Robin mengklaim J&T Express lebih
mengandalkan kepuasaan pelayanan terhadap pelanggan dengan lebih baik.
"Dibandingkan dengan yang lain, memang mungkin kita
susah mulainya, tetapi secara kepuasan dan pelayanannya J&T lebih
baik," ujarnya.
Menurut Robin Lo sebenarnya ada nilai plus dan minus ketika
perusahaan kurir membuka kerja sama secara waralaba.
"Nilai plusnya adalah pengembangannya lebih cepat dan
lebih hemat. Misalnya, ketika kita butuh partner di Papua atau Sulawesi, maka
kita cari orang untuk buka franchise. Apabila sudah ada, kita sebut sudah ada
cabang di sana. Tapi untuk J&T tidak," katanya.
Robin mengatakan dengan mengandalkan sistem kerja secara
internal tersebut, maka seluruh gerai J&T di Tanah Air dikelola oleh
perusahannya sendiri. Kendati di sisi lain dia tidak menampik bahwa pihaknya
harus berinvestasi ketika akan membuka gerai di suatu daerah.
"Artinya ketika kita mau membuka di suatu area yang
jauh, memang agak sulit karena kita harus investasi sendiri, harus cari orang
sendiri dan sebagainya," kata Robin.
Itu penjelasannya mengapa sampai saat ini J&T masih
belum akan membuka waralaba. Tapi benarkah J&T Express menutup diri sama
sekali untuk bekerjasama dengan pihak lain?
Sebelumnya blog ini pernah menurunkan artikel tentang
peluang kemitraan dengan J&T Express, tapi sebatas untuk beberapa wilayah
di Jawa Timur. Memang J&T Express tidak membuka kemitraan secara terbuka,
tapi melakukannya secara terbatas dan selektif sesuai kebutuhan. Dan peluang
keagenan J&T Express juga dilakukan oleh cabang provinsi sesuai dengan
kebutuhan dan kesiapan cabang yang bersangkutan.
Sampai 2018 J&T Express telah memiliki 3.000 kantor
cabang sendiri dengan dukungan 20.000 ribu pegawai. Pada 20 Agustus 2018,
perusahaan yang didirikan Jet Lee, mantan CEO OPPO Indonesia dan Tony Chen,
pendiri OPPO Internasional itu merayakan 3 tahun berdirinya J&T Express di
Indonesia.
Baca Juga:
Mesin Sortir Otomatis
Mengantisipasi pertumbuhan perdagangan elektronik
(e-commerce) di Indonesia yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir,
J&T Express membangun pusat sortir otomatis berkapasitas tinggi dengan
investasi dana Rp 800 miliar.
Mesin sortir otomatis tersebut mampu menangani 30.000 paket
per jam dan direncanakan mulai beroperasi di Jakarta pada bulan September 2018.
Mesin sortir otomatis dinilai memiliki kecepatan yang lebih
tinggi tanpa mengurangi tingkat kesalahan yang biasa terjadi dalam sistem
manual atau human error.
Secara fungsi, mesin sortir bekerja untuk memisahkan paket
yang datang ke pusat sortir dengan menggunakan conveyor belt untuk kemudian
secara otomatis barang tersebut akan masuk berdasarkan area tujuan.
Mesin sortir tersebut akan mengurangi jumlah tenaga manusia
untuk memilih paket, sekaligus meminimalkan tingkat kesalahan yang bisa dibuat
manusia karena faktor kelelahan.
Setelah Jakarta, mesin sortir otomatis juga akan diterapkan
di kota lainnya yaitu Bandung, Surabaya dan Semarang. Bahkan, tidak menutup
kemungkinan digunakan di kota-kota kawasan timur Indonesia.
Labels: Jasa Pengiriman, JNT, Peluang Usaha
Thanks for reading J&T Express Tidak Membuka Waralaba, Ternyata Ini Alasannya. Please share this article.
0 Komentar untuk "J&T Express Tidak Membuka Waralaba, Ternyata Ini Alasannya"
- Komentar diluar topik tidak akan ditampilkan.
- Komentar dengan identitas akan lebih dihargai.