-->

Masalah Dalam Quick Buyer Di Bukalapak


Beberapa kali saya mendapat pembelian dari seseorang di Bukalapak yang berasal dari Quick Buy atau belanja tanpa registrasi. Sedangkan orangnya disebut Quick Buyer. Sebagai seller newbie saya sempat bingung menanggapi pembelian quick buy ini, karena setahu saya semula pembeli di marketplace harus memiliki data identitas. Sehingga ketika ketika ada masalah, seller bisa menghubungi dan berkomunikasi dengan si pembeli.

Masalah dalam quick buyer di Bukalapak.
Pembeli di Bukalapak bisa membeli barang tanpa registrasi atau quick buy.

Quick Buyer adalah pembeli atau orang yang berbelanja di marketplace, khususnya Bukalapak, yang tidak memiliki akun. Dia membeli barang tanpa melakukan registrasi atau sebelumnya tidak memiliki akun di Bukalapak. Mungkin istilah lainnya adalah Pembeli Tamu.

Masalah yang sering dihadapi seller dengan status pembeli sebagai quick buyer ini adalah :

1. Hambatan komunikasi

Karena tidak memiliki akun, seller agak sulit berkomunikasi dengan quick buyer ini ketika ada masalah. Jika pada pembeli yang memiliki akun, seller dengan mudah melakukan chat di sistem marketplace untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

Tapi untuk quick buyer hanya ada nomer ponsel, sehingga seller hanya bisa berkomunikasi dengan mengirimkan SMS atau menelepon langsung. Susahnya, kadang-kadang pembeli mencantumkan nomer telepon rumah atau lebih parah lagi, alamatnya tidak lengkap sama sekali.

Pembeli dari quick buyer yang hanya mencantumkan
alamat kecamatan dan kota, tanpa nama jalan, kelurahan,
maupun RT/RW.

Seperti pengalaman terakhir saya, si pembeli quick buyer hanya meninggalkan alamat singkat, kecamatan Kenjeran Surabaya, tanpa nama jalan, kelurahan, RT, RW apalagi nomer rumah. Tapi karena agen JNT yang dipilih si pembeli bilang, tidak masalah asal ada nomer HP, transaksi tersebut saya proses.

2.  Konfirmasi Penerimaan Barang

Setiap pembelian barang di marketplace si pembeli akan diminta melakukan konfirmasi penerimaan barang setelah barang yang dibeli diterimanya. Pada kasus quick buyer, ia tidak bisa melakukan konfirmasi karena tak memiliki akun. Sehingga hampir pasti si pembeli ini tidak merasa perlu melakukan konfirmasi atau kalaupun memiliki itikad baik, tidak tahu bagaimana cara konfirmasinya.

Konfirmasi penerimaan barang oleh pembeli akan menjadi tanda bagi admin marketplace untuk mengalihkan uang pembayaran dari pembeli ke saldo seller. Tanpa konfirmasi penerimaan barang oleh pembeli bisa menunda pembayaran ke seller oleh marketplace.

3. Feedback Buyer

Tidak hanya bermasalah dalam konfirmasi barang, quick buyer juga kemungkinan sulit atau enggan  memberikan feedback positif berupa tanda bintang maupun ulasan penilaian. Karena tidak memiliki akun, himbauan untuk memberikan feedback setelah menerima barang akan dilakukan oleh admin melalui email si pembeli. Belum tentu buyer rajin membuka email dan mau menyempatkan diri mengunjungi lapak seller untuk memberikan konfirmasi maupun feedback.

Padahal bagi seller di marketplace, banyaknya feedback positif dari pembeli sangat penting, karena bisa meningkatkan rating di mata calon pembeli lain agar tertarik membeli barang si seller. Nah, beruntung ada satu quick buyer saya bersedia memberikan feedback positif. Tentunya karena ia merasa puas dengan barang yang dibelinya tersebut.

4. Keterlambatan Pengiriman Barang

Entah kebetulan atau tidak, dua kali quick buyer saya beralamatkan sebuah apartemen di Jakarta. Dan keduanya mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang. Normalnya lama pengiriman hanya 3-4 hari, menjadi seminggu bahkan lebih.

Saya lakukan tracking resi langsung ke web perusahaan pengiriman yang digunakan, hanyanya mengambang, berhenti pada status pengiriman tertentu saja

Lalu bagaimana cara penyelesaiannya jika kita sebagai seller menghadapi masalah pembelian barang oleh quick buyer seperti tersebut diatas?

SOLUSI MASALAH BAGI PEMBELIAN LEWAT QUICK BUY/QUICK BUYER

Lakukan komunikasi dengan pembeli quick buyer bahwa barang pesanannya telah dikirim dengan nomer resi sekian, dan mengingatkan agar ia tidak lupa melakukan konfirmasi setelah menerima barang dan memberikan feedback.

Misalnya dengan mengirim SMS berikut : Terima kasih telah berbelanja di lapak Abc. Pesanan Anda dengan nomor transaksi sekian telah dikirim lewat JNE dengan nomer resi sekian. Mohon lakukan konfirmasi setelah barang diterima dan memberikan feedback.

Jika terjadi keterlambatan pengiriman barang, seller dapat melakukan cek resi untuk melihat status terakhir pengiriman. Disitu akan terlihat posisi paket, apakah tergolong lancar atau berhenti pada status yang sama setelah beberapa hari.

Selanjutnya menanyakan keterlambatan paket ke petugas jasa pengiriman yang digunakan. Hasil cek resi di sistem internal oleh agen menunjukkan informasi yang lebih detail daripada cek resi yang dilakukan di website.

Pengalaman saya dari beberapa kali pembelian oleh quick buyer memang selalu mengalami keterlambatan pengiriman. Hal ini dikarenakan alamat yang digunakan adalah sebuah apartemen dan tidak mungkin kurir naik ke atas untuk menyampaikan paket. Biasanya kurir akan menelepon pembeli dan jika sulit dihubungi, bisa jadi kurir akan menitipkan paket ke satpam.

Pembelian barang oleh quick buyer mengalami keterlambatan.
Paket baru sampai hingga hari ke 10 namun status paket
berhenti sampai tanggal 2.

Implikasi dari keterlambatan penyampaian paket ini bagi seller jelas merugikan karena menunda pembayaran dari pembeli ke saldo Buka Dompet seller. 

Dari kasus yang saya alami, saya kemudian mengecek ke agen untuk menanyakan keterlambatan tersebut. Agen menjelaskan bahwa di sistem internal, paket sudah sampai dan diterima oleh seseorang.

Atas penjelasan tersebut saya pun merasa tenang dan saya menunggu beberapa hari jika belum ada perubahan pada histori pengiriman Bukalapak, barulah saya menanyakan ke adminnya. Ternyata setelah 10 hari kemudian status transaksi di Bukalapak "Selesai" dan uang masuk ke akun saya. Namun status resinya masih di Surabaya.

Terjadinya quick buyer ini karena pembeli tidak mau repot membuat akun pada marketplace tempat ia berbelanja, tapi juga bisa dikarenakan ia membeli lewat aplikasi lain yang bekerjasama dengan marketplace. Seperti Kudo yang bekerjasama dengan beberapa marketplace. 

Memang quick buyer merupakan fitur yang disediakan Bukalapak bagi pembeli yang tidak melakukan registrasi. Namun dengan melihat masalah yang mungkin timbul dari proses pembelian quick buy ini, sebaiknya dihindari.

Bagi para pembeli online di marketplace disarankan tidak melakukan pembelian secara quick buyer, melainkan dengan mendaftarkan diri dan memiliki akun sendiri di marketplace. Hal ini memudahkan untuk melakukan pembelian dan komunikasi dengan penjual.

Tapi jika karena pertimbangan tertentu memilih jadi quick buyer di marketplace Bukalapak, disarankan menuliskan alamat pengiriman yang lengkap dan jelas, serta hindari menggunakan apartemen sebagai alamat tujuan paket, lebih baik gunakan alamat kantor tempat bekerja. 

Labels: Bisnis Online, Bukalapak, Marketplace

Thanks for reading Masalah Dalam Quick Buyer Di Bukalapak. Please share this article.

Share:

0 Komentar untuk "Masalah Dalam Quick Buyer Di Bukalapak"

- Komentar diluar topik tidak akan ditampilkan.
- Komentar dengan identitas akan lebih dihargai.