-->

Apa Itu Bisnis Cold Chain


Apa itu bisnis cold chain


Bisnis rantai logistik beku alias cold chain sedang berkembang di Indonesia. Apa itu cold chain?

Rantai pasok logistik pendingin atau cold chain mengalami pertumbuhan yang positif selama dan setelah pandemi Covid-19. Permintaan terhadap makanan beku meningkat, dan sektor bisnis cold chain dalam industri logistik berkembang dengan melakukan perbaikan peralatan dan jaringan. 

Pandemi juga mengubah kebiasaan masyarakat dalam pengiriman makanan antar kota, membuka potensi bagi UKM kuliner di daerah. Permintaan produk makanan olahan beku dan kebutuhan penyimpanan vaksin Covid-19 menjadi faktor pemicu pertumbuhan industri cold chain di Indonesia. Begitu juga terdapat peningkatan permintaan dari sektor farmasi.

Di luar Pulau Jawa pun bermunculan pusat distribusi baru, menandakan peningkatan minat untuk membangun instalasi cold chain di berbagai wilayah. 

Potensi Usaha Rantai Dingin (Cold Chain) di Indonesia


Merujuk laporan Bisnis.com, menurut Direktur Eksekutif dari Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, Hasanuddin Yasni, sektor logistik cold chain memiliki prospek pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang. Ia memperkirakan bahwa pertumbuhan cold chain akan semakin ditingkatkan oleh permintaan yang tinggi terhadap produk frozen food atau makanan beku. Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat telah mengadopsi kebiasaan menyimpan makanan beku di dalam kulkas sebagai cadangan di rumah.

Layanan penyedia frozen food menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama sejalan dengan pesatnya pertumbuhan platform marketplace dan e-commerce yang mempermudah pemesanan secara online. Hal ini diperkuat oleh kehadiran pemain-pemain baru yang melihat peluang di pasar ekspor-impor maupun pasar domestik. 

Keadaan ini telah dimanfaatkan oleh penyedia layanan dry products yang telah memiliki jaringan Internet of Things (IoT) yang kuat, dimana mereka secara bertahap mendirikan pusat penyimpanan sebagai titik pengambilan dan pengumpulan frozen food dalam proses pengiriman hingga mencapai konsumen akhir. 

Hasanuddin menambahkan bahwa fasilitas pusat penyimpanan semacam ini juga ditingkatkan oleh pelaku dalam sektor logistik. Mulai dari penggunaan chest-freezer yang ditingkatkan secara bertahap menjadi mini cold storage atau portable cold storage.

Menurut laporan dari Forrester Research, seperti dilansir Dailysocial.id, sektor makanan dan bahan makanan mengalami perkembangan yang signifikan pada tahun 2020 akibat dampak pandemi. Pada tahun tersebut, sektor ini memberikan kontribusi sebesar 11% terhadap pangsa pasar e-commerce global, meningkat tajam dari angka 5% yang tercatat pada tahun 2015. Dalam konteks ini, proyeksi pertumbuhan industri makanan dan bahan makanan diharapkan dapat mencapai 15% pada tahun 2025.

Selain itu, berdasarkan laporan Allied Market Research, nilai pasar industri rantai dingin di Indonesia mencapai $4,97 miliar pada tahun 2021, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 10,2% per tahun. Dengan tren ini, disinyalir bahwa angka tersebut berpotensi mencapai $12,59 miliar dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang.


Apa Itu Cold Chain (Rantai Pasok Dingin)


Bisnis cold chain mengacu pada rangkaian kegiatan yang terkait dengan pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi produk yang membutuhkan suhu terkendali untuk menjaga kualitasnya. 

Istilah "cold chain" merujuk pada rangkaian rantai atau jaringan logistik yang terdiri dari berbagai titik, mulai dari produsen hingga konsumen akhir, di mana suhu harus dijaga dalam kisaran yang diperlukan.

Bisnis cold chain umumnya terkait dengan produk yang memerlukan suhu terkendali, seperti makanan segar (daging, ikan, buah-buahan, sayuran), produk farmasi, bahan kimia, produk biologi, dan lain sebagainya. 

Tujuan utama bisnis ini adalah menjaga keamanan dan kualitas produk selama transportasi dan penyimpanan.

Rantai dingin biasanya melibatkan beberapa elemen utama, antara lain:

Pengumpulan dan produksi

Tahap ini melibatkan pengumpulan atau produksi produk yang memerlukan suhu terkendali, seperti makanan segar atau obat-obatan.

Pengemasan

Produk kemudian dikemas dengan metode yang sesuai untuk mempertahankan suhu yang tepat selama pengiriman.

Penyimpanan dan distribusi

Produk disimpan dalam fasilitas penyimpanan yang dilengkapi dengan suhu terkendali dan kemudian didistribusikan melalui berbagai jalur transportasi, seperti truk pendingin, kapal, atau pesawat terbang.

Monitoring Suhu

Selama seluruh proses, suhu produk diawasi dengan cermat menggunakan perangkat pemantau suhu. Jika suhu tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, tindakan korektif dapat diambil untuk menjaga kualitas produk.

Pengiriman akhir

Produk akhirnya mencapai konsumen akhir, seperti restoran, pusat distribusi, atau toko, dengan menjaga suhu terkendali selama proses pengiriman.

Pentingnya bisnis cold chain adalah untuk mencegah kerusakan, pembusukan, atau penurunan kualitas produk yang membutuhkan suhu terkendali. Hal ini memastikan produk tetap segar, aman, dan dapat dikonsumsi dengan baik ketika mencapai konsumen akhir.


Siapa yang Membutuhkan Jasa Cold Chain


Banyak industri dan sektor yang membutuhkan jasa cold chain untuk menjaga kualitas produk mereka. Beberapa contoh utama dari pihak yang membutuhkan jasa cold chain adalah:

Industri makanan dan minuman

Produsen makanan segar, seperti daging, ikan, buah-buahan, sayuran, produk susu, dan makanan beku membutuhkan cold chain untuk menjaga kesegaran, keamanan, dan kualitas produk mereka selama transportasi dan penyimpanan.

Industri farmasi

Produk farmasi, seperti vaksin, obat-obatan, produk biologi, dan bahan kimia medis, sering membutuhkan suhu terkendali untuk menjaga keamanan dan efektivitasnya. Cold chain sangat penting dalam distribusi dan penyimpanan produk farmasi yang sensitif terhadap suhu.

Industri kosmetik

Beberapa produk kosmetik, seperti krim, serum, dan parfum, dapat terpengaruh oleh suhu ekstrem. Oleh karena itu, cold chain digunakan untuk menjaga integritas dan kualitas produk kosmetik yang sensitif terhadap suhu.

Industri hortikultura

Tanaman hias, bunga segar, dan produk hortikultura lainnya membutuhkan cold chain agar tetap segar selama pengiriman dan dapat tumbuh dengan baik ketika mencapai tujuan akhir.

Industri produk laut

Produk laut seperti ikan, udang, dan kerang juga membutuhkan cold chain untuk mencegah pembusukan dan menjaga kesegaran mereka selama transportasi dari tempat penangkapan ikan ke pasar global.

Selain itu, cold chain juga diperlukan oleh institusi medis, laboratorium, penelitian ilmiah, dan industri teknologi yang menghasilkan dan mengirimkan bahan-bahan yang memerlukan suhu terkendali.

Dengan demikian, bisnis cold chain alias rantai beku menjadi penting bagi berbagai sektor yang ingin menjaga kualitas produk mereka selama rantai pasokan.

Labels: Bisnis Online

Thanks for reading Apa Itu Bisnis Cold Chain . Please share this article.

Share:

0 Komentar untuk "Apa Itu Bisnis Cold Chain "

- Komentar diluar topik tidak akan ditampilkan.
- Komentar dengan identitas akan lebih dihargai.