 |
Salah satu gerai Alfamart |
Di Indonesia, Alfamart bisa dibilang merupakan toko retail
modern yang memiliki jaringan terbanyak. Bermula dari sebuah kios bernama
“Sumber Bahagia” di Pasar Arjuna, Jakarta, ditangan Djoko Susanto usaha
perdagangan tersebut berkembang pesat hingga menjadi 15 toko di berbagai lokasi
di Jakarta.
Lalu sejak tahun 1989 dikembangkan menjadi Alfa Toko Gudang
Rabat, hingga akhirnya menjadi Alfamart seperti sekarang. Hingga 2019, Alfamart
telah memiliki lebih dari 14.300 gerai di seluruh Indonesia.
Selain menawarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2009, Alfamart yang memiliki motto ‘Belanja Puas Harga Pas’ ini
juga dikembangkan dengan cara waralaba.
Melalui konsep waralaba inilah yang memungkinkan Alfamart
berkembang sangat cepat hingga seluruh tanah air.
Potensi bisnis toko retail seperti Alfamart ini memang
menggiurkan, karena selain menjual barang kebutuhan sehari-hari, lokasi toko
yang strategis, suasana gerai yang nyaman dan pelayanan yang ramai, membuat
orang senang berbelanja.
Tak heran banyak orang yang tertarik memiliki bisnis ala
minimarket Alfamart. Namun kebanyakan tidak mengetahui persyaratan, prosedur
dan modal yang dibutuhkan untuk mewujudkan impian memiliki bisnis Alfamart.
Padahal pihak Alfamart sendiri sangat terbuka dengan
kerjasama pembukaan gerai dan memiliki berbagai skema bentuk kerjasama
waralaba.
Nah, bagi kamu yang tertarik memiliki gerai Alfamart,
berikut informasi persyaratan, modal yang dibutuhkan, prosedur pengajuan dan
skema bisnis waralaba atau franchise minimarket Alfamart yang disarikan dari
berbagai sumber.
Persyaratan Waralaba
Alfamart
Bagi yang ingin membuka gerai Alfamart, ada sejumlah
persyaratan umum franchise atau waralaba Alfamart yang harus diketahui, yaitu :
- Warga Negara Indonesia yang memiliki minat di industri
minimarket.
- Memiliki Badan Usaha, bisa berupa CV, PT, Koperasi atau
Yayasan).
- Sudah atau akan memiliki lokasi tempat usaha dengan luas
area sales minimal 100 m2 (diluar gudang dan ruang administrasi). Total keseluruhan
lahan yang diperlukan sekitar 150 m2 sampai 250 m2.
- Memenuhi persyaratan perijinan seperti Izin Tetangga, Izin
Domisili, SIUP, TDP/ NIB, NPWP, NPPKP, STPW, IUTM (setiap daerah bisa berbeda-beda).
- Bersedia mengikuti sistem dan prosedur yang berlaku di
Alfamart.
Lokasi yang bakal menjadi gerai Alfamart bisa menggunakan
tempat milik sendiri, atau menyewa milik orang lain. Nantinya pihak manajemen
Alfamart akan melakukan survey untuk menilai kelayakan lokasi tersebut.
Modal Membuka Gerai Alfamart
Untuk menjamin kemitraan dengan Alfamart tentu saja kita
harus menyiapkan sejumlah modal.
Modal yang dibutuhkan membuka gerai Alfamart berkisar dari
Rp 300 juta hingga Rp 500 juta atau lebih, tergantung beberapa faktor.
Dana sebesar itu diluar atau belum termasuk sewa tempat yang
akan dijadikan gerai Alfamart. Jika kita sudah punya tempat milik sendiri tentu
saja akan lebih baik dan menguntungkan.
Penggunaan dana investasi gerai Alfamart tersebut akan
dipergunakan untuk berbagai keperluan sebagai berikut:
- Biaya waralaba Rp 45 juta selama 5 tahun (nominalnya bisa
berubah sesuai perkembangan),
- Biaya instalasi listrik,
- Biaya peralatan dan pengadaan barang gerai,
- Biaya pemasangan AC,
- Biaya pengadaan komputer kasir,
- Shop Sign dan Sign Pole,
- Biaya pembuatan perizinan gerai,
- Biaya software (sistem informasi ritel)
- Biaya promosi dan persiapan pembukaan gerai.
Royalti Waralaba
Alfamart
Selain biaya waralaba yang berlaku setiap 5 tahun, dalam
kerjasama bisnis waralaba Alfamart, pihak perusahaan juga akan menerapkan
sistem royalti pada pewaralaba.
Royalti tersebut dihitung secara progresif berdasarkan
jumlah omzet atau penjualan bersih bulanan dan belum termasuk pajak. Royalti
dibayarkan setiap bulan.
Artinya makin besar omzet gerai Alfamart, maka makin tinggi
prosentase pengenaan royaltinya.
Namun ada batasan omset yang dikenakan royalti, yaitu
minimal Rp 175 juta per bulan. Jika omset gerai kurang dari itu maka tidak
dikenakan royalti.
Hitungan Royalti
Alfamart seperti berikut:
Omzet Rp 0 - Rp150 juta sebesar 0 persen
Omzet hingga Rp175 juta sebesar 1 persen
Omzet Rp175 juta - Rp 200 juta sebesar 2 persen
Omzet Rp 200 juta - Rp250 juta sebesar 3 persen
Omzet lebih dari Rp250 juta sebesar 4 persen
Bentuk Kerjasama
Waralaba Alfamart
Kerja sama waralaba Alfamart
memiliki tiga skema yang masing-masing menyesuaikan kondisi dan keinginan kita
sebagai pewaralaba.
Ketiga skema tersebut adalah buka gerai baru, gerai
baru-konversi, dan take over gerai
take over. Berikut penjelasannya.
Skema Buka gerai baru
Alfamart
Cara pertama memiliki gerai Alfamart adalah dengan skema
membuka gerai baru. Untuk itu kamu dapat mengajukan usulan lokasinya.
Untuk skema ini, tipe gerai yang Anda bisa buka juga beragam
dan sesuai modal dan luas lahan yang dimiliki.
Ada empat tipe gerai
yang ditawarkan Alfamart, yakni 9 rak, 18 rak, 36 rak dan 45 rak.
Tipe pertama, modal
yang dibutuhkan Rp 300 juta, dengan gerai yang memiliki 9 rak penjualan, 1.200
produk yang dijual dan area penjualan seluas 30 meter persegi.
Tipe kedua, dana
investasinya sebesar Rp 350 juta, dengan gerai yang memiliki 18 rak penjualan, 1.600
produk yang dijual dan area penjualan seluas 60 meter persegi.
Tipe ketiga,
modal kerja yang dibutuhkan sebesar Rp 450 juta, dengan gerai yang memiliki 36
rak penjualan, 3.800 produk yang dijual dan area penjualan seluas 80 meter
persegi.
Tipe keempat,
investasi yang dibutuhkan sebanyak Rp 500 juta, dengan gerai yang memiliki 45
rak penjualan, 4.500 produk yang dijual dan area penjualan seluas 100 meter
persegi.
Skema Gerai Baru -
Konversi
Skema kedua waralaba Alfamart ditujukan bagi pewaralaba yang
sudah memiliki toko sendiri, seperti minimarket atau toko kelontong, dan
berniat dikembangkan menjadi gerai Alfamart.
Dengan demikian gerai yang akan digunakan adalah toko lama
yang sebelumnya sudah ada.
Pihak Alfamart memberikan dua kemudahan bagi para pemilik
yang mengikuti program ini yaitu:
-Pengakuan barang dagangan milik toko minimarket lokal/
kelontong sebagai barang dagangan untuk stok pembukaan gerai franchise
Alfamart.
-Rak milik toko minimarket lokal/ kelontong/ dapat digunakan
dan diakui sebagai pengurang biaya investasi, dimana kriteria rak harus sesuai
dengan standar rak gerai Alfamart.
Keuntungan skema konversi ini bisa mengurangi biaya
investasi pembukaan gerai Alfamart. Karena pewaralaba bisa memanfaatkan barang
dan rak barang yang dimiliki untuk mengurangi nilai investasi.
Selain itu lokasi gerai sudah dikenal sebelumnya oleh
masyarakat setempat dan telah memiliki pelanggan.
Skema ketiga Gerai take over
Bagi calon pewaralaba Alfamart yang memiliki modal cukup dan
tidak mau repot lagi memulai bisnis dari awal bisa memilih skema ketiga
waralaba Alfamart, yaitu dengan cara mengambil alih (take over) kepemilikan
gerai yang sudah eksis.
Tentu saja nilai investasinya lebih besar daripada skema
waralaba Alfamart lain. Besarnya dana yang diperlukan untuk gerai take over
bervariasi, mulai dari Rp 800 juta, tergantung pada harga sewa lokasi dan transaksi
penjualan per harinya.
Skema Urun Dana
Diluar 3 skema waralaba Alfamart yang ditawarkan pihak
perusahaan, sebetulnya masih ada satu lagi skema kepemilikan bisnis Alfamart.
Yaitu melalui skema urun dana atau biasa disebut juga patungan modal.
Skema urun dana ini memang bukan berasal dari pihak Alfamart
sendiri, melainkan difasilitasi atau dimediasi melalui pihak ketiga, yaitu perusahaan
penyelenggara Equity Crowdfunding.
Equity crowdfunding adalah perusahaan yang terdaftar dan
memiliki ijin OJK sebagai penyelenggaraan layanan urun dana yang menjembatani
antara pihak perusahaan pemilik brand/produk tertentu dan pemilik modal.
Bagi kebanyakan orang memiliki waralaba minimarket semacam
Alfamart tentu tidak mudah, karena dibutuhkan modal yang cukup besar.
Disini perusahaan crowdfunding menjadi perantara yang
memungkinkan bagi mereka yang modalnya terbatas untuk bisa berinvestasi sesuai kemampuan dan
memiliki pendapatan pasif melalui bisnis waralaba seperti Alfamart.
Salah satu penyelenggara equity crowdfunding adalah Bizhare
yang sudah beberapa kali mengadakan urun dana untuk membuka waralaba minimarket
seperti Alfamart dan Indomart.
Menurut CEO Bizhare, Heinrinch Vincent, untuk bisnis
waralaba Alfamart, jumlah maksimal investor yang bisa mengikuti urun dana
adalah sebanyak 300 orang. Dimana satu investor minimal bisa berinvestasi
sebesar Rp 5 juta.
Jumlah maksimal 300 orang ini bisa kurang jika terdapat
investor yang berinvestasi lebih dari Rp 5 juta.
Menurut Vincent, imbal hasil yang bisa didapatkan jika
berinvestasi bisnis waralaba alfamart melalui crowdfunding mulai dari 15 persen
sampai dengan 27 persen per tahun.
Return atau tingkat keuntungan bagi investor untuk waralaba sekelas
Alfamart berkisar 15-27 persen per tahun, dengan bagi hasil diberikan setiap 3
bulan.
Yang perlu juga diketahui, model investasi ala crowdfunding
ini konsepnya auto pilot. Investor hanya menanam modal dan mendapat penghasilan
dari profit sharing. Operasional bisnis sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan
pewaralaba, dalam hal ini Alfamart.
Dari empat skema bisnis waralaba Alfamart tersebut, untuk
tiga skema pertama bagi kamu yang tertarik menjalain kerjasama, bisa langsung
menghubungi website resminya di https://waralaba.alfamart.co.id untuk mendapatkan informasi terupdate.
Sedangkan untuk skema keempat, kamu bisa mengunjungi website http://Bizhare.id untuk melihat investasi urun
dana bisnis Alfamart yang sedang berlangsung, termasuk bisnis lain.
Nah, itulah informasi cara memiliki bisnis waralaba
minimarket Alfamart, persyaratan beserta skema kerjasamanya yang bisa disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan modal yang kita miliki.
0 Komentar untuk "Cara Memiliki Bisnis Waralaba Minimarket Alfamart, Ini Persyaratan Modal Dan Skema Kerjasamanya"
- Komentar diluar topik tidak akan ditampilkan.
- Komentar dengan identitas akan lebih dihargai.