![]() |
Ryan dengan jasa pengiriman Tri Oda miliknya. |
Kisah Ryan berikut ini, sekali lagi membuktikan, bisnis jasa pengiriman maupun kurir tahan uji, tak lekang oleh waktu bahkan menjadi salah satu bisnis yang berkembang pesat selama pandemi Covid-19 merebak.
Bermula dari program Berani
Berubah yang tayang di Stasiun Televisi SCTV, Ryan Putra Bima yang tinggal
di Mojokerto tertarik mengikutinya dan ia pun berhasil keluar sebagai
pemenangnya.
Berani Berubah adalah program kuis yang mengangkat kisah
masyarakat yang berani mengubah nasibnya di tengah pandemi Covid-19. Meski
menjadi korban terdampak pandemi ini, mereka tak putus asa untuk terus bertahan
dan mengubah nasib menjadi lebih baik.
Berani Berubah tayang pertama kali pada Agustus 2020 dan
dimuat di beberapa platform media, seperti SCTV, Indosiar, liputan6.com,
merdeka.com dan vidio.com.
Kampanye #SiapBeraniBerubah dan #BeraniBerubah mulai disebar
pada 7 Desember 2020 sampai 7 Januari 2021. Ratusan peserta mendaftar dari
berbagai usaha yang ditekuni. Salah satunya Ryan Putra Bima dari Mojokerto.
Semua peserta harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti
jenis usaha yang ditekuni, wilayah tempat menjalankan usaha hingga seluk beluk
usaha tersebut. Proses penjurian dilakukan sepekan sebelum pengumuman pemenang
Program Berani Berubah.
Dari ratusan peserta yang mendaftar, melalui proses
penjurian, hanya ada satu peserta yang berhasil lolos dan memenangkan hadiah
Rp5 Juta untuk modal usaha.
Dan Ryan Putra Bima, warga Pucuk, Dawarblandong, Mojokerto,
Jawa Timur, akhirnya didapuk menjadi pemenangnya.
Siapa Ryan dan apa yang dilakukannya sehingga berhasil
menjadi pemenang dan berhak mendapatkan modal pengembangan usaha sebesar 5
juta?
Awal Kisah Ryan Menjadi
Kurir
Semula Ryan bekerja di Lampung dan memiliki penghasilan
tetap di sebuah perusahaan swasta sebagai marketing lapangan. Namun ketika
wabah virus corona kian menyebar, perusahaan tempat Ryan bekerja terkena
imbasnya. Ryan pun akhirnya diberhentikan alias kena PHK.
Hampir 3 bulan sejak dirumahkan, Ryan pun mulai berpikir
untuk mendapatkan penghasilan. Karena selama menganggur ia menjadi beban bagi
kedua orangtuanya.
Baca Juga:
Ryan sempat melamar kerja ke beberapa perusahaan jasa
ekspedisi ternama, namun rezeki belum berpihak padanya.
Hingga akhirnya Ryan Putra Bima memutuskan untuk menjalani
usaha jasa ekspedisi sendiri.
Ryan mengaku mendapat ide menjadi kurir karena kondisi
kawasan tempat tinggalnya di Pucuk, Dawarblandong, Mojokerto, Jawa Timur.
Kawasannya terbilang sulit dijangkau, dan masyarakat pun
selalu terkendala dengan perjalanan yang jauh hanya untuk membeli beberapa
barang yang hanya ada di kota besar.
“Kami kecamatan terisolir, lewat hutan-hutan. Jadi mereka
yang membutuhkan barang terkendala sama perjalanan yang cukup jauh, jadi saya inisiatif
untuk mempermudah pekerjaan mereka juga,” ucap Ryan pada tim Berani Berubah.
Usahanya mulai dijalankan sejak Juni 2020, atau tiga bulan
setelah diberhentikan dari perusahaan tempatnya bekerja dahulu.
“Sampai akhirnya bulan 6 setelah lebaran, saya dapat ide
buat buka jasa kurir kiriman barang dan jasa ojek online,” ungkap Ryan pada Tim
Berani Berubah.
Dengan bermodalkan uang 100 ribu Ryan pun memulai jasa
titip.
“Modal awal Rp100 ribu untuk jasa titip, dan sekarang hampir
7 bulan ini sudah jalan dengan normal,” jelas Ryan.
Selain itu Ryan juga membeli tas rengkek/obrok kurir untuk tempat
barang.
Ia menamakan jasanya sebagai Tri Oda, singkatan dari Transportasi Online Dawar. Dawar adalah
nama desanya.
Sebagai alat promosi untuk memperkenalkan pekerjaannya sebagai
kurir dan jasa titip online, Ryan aktif menyebarkan nomor WA.
Dia juga rajin membuat poster promosi yang diunggah di
sosial media Instagram dan Facebook.
Target Pelanggan
Target pelanggan jasa titip Ryan berada di daerah-daerah
terpencil. Peluang ini diambil oleh Ryan, karena menurutnya mobil akan
kesulitan masuk ke wilayah yang terpencil. Alhasil, Ryan menawarkan jasanya
untuk mengirim barang.
"Soalnya kalau untuk ekspedisi besar, untuk
mobil-mobil, sudah nggak melayani di tempat terpencil. Akhirnya orang yang buka
unit (jasa kirim) di tempat itu harus mengantar sendiri, dan kemudian
menggunakan jasa saya," kata Ryan seperti dilansir Merdeka.com.
Jasa ekspedisi yang dilakukan Ryan justru membantu
masyarakat yang sulit menjangkau wilayah luar. Apalagi banyak masyarakat yang
menjual barangnya melalui online shop atau toko online. Jasa ekspedisi Ryan
sangat membantu mengantarkan barang pesanan online milik warga ke gudang
pengiriman.
"Mereka mayoritas barang yang sudah terdaftar siap
kirim itu kan jauh dari pelosok. Sama kurir perusahaan itu enggak diambil,
akhirnya saya ambil inisiatif, saya menawarkan diri, bagaimana kalau misalkan
saya angkut. Perorang saya kasih ongkir kirim, contoh satu orang Rp100.000,
tapi saya sekali angkut bisa 5 orang untuk dibawa ke gudang," kata Ryan.
Di lain waktu, dia juga melayani jasa titip dan hanya
mentarifkan sekitar Rp20 ribu untuk satu barang, tanpa menghitung jumlah
pesanan. Pelanggan bebas memesan jumlah barang yang diinginkan. Saat tak ada
permintaan kirim-mengirim, dia menjadi ojek untuk mereka yang butuh bepergian.
Peluang lainnya, Ryan bekerja sama dengan temannya dalam
lingkup pengiriman barang. Ryan mengambil barang-barang dari rumah pelanggan di
wilayah terpencil, kemudian barang-barang itu disetorkan ke gudang perbatasan
kota setiap pukul 17.00 wib.
Jadi layanan ekspedisi yang dikerjakan Ryan ibaratnya one stop courier service. Ia melayani multi jasa. Sebagai kurir yang mengantar barang ke pembeli online di pelosok, mengambil barang penjual online untuk dibawa ke agen ekspedisi, melayani jasa titip beli, juga menjadi ojek online bagi warga lokal yang akan bepergian.
Hasil Jerih Payahnya
Berkat kejujuran dan integritasnya dalam bekerja, satu per satu orang mulai mengenal dan percaya dengan jasa yang ditawarkan Ryan.
Apalagi jasa yang ditawarkan Ryan lewat Tri Oda ibaratnya one stop service. Ia melayani semua jasa yang
mampu dikerjakan dan dibutuhkan pasar.
Kini usaha Ryan membuahkan hasil. Banyak tawaran kerjasama dari berbagai kios-kios ekspedisi ternama. Kerjasama ini dalam hal memindahkan barang kiriman dari kios yang jauh, dari gudang kota ke gudang kota.
Setiap harinya ia bisa mengantongi penghasilan bersih antara 100 ribu sampai 150 ribu. Semua dikerjakan dengan bersemangat. Ryan pantang menyerah, dan dia tak ingin hanya tinggal diam. Dia terus bergerak, demi bisa menafkahi ayah, ibu, dan adiknya.
Kisah perjuangan hidup Ryan melalui bisnis jasa pengiriman Tri Oda ini barangkali juga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja, agar tetap berjuang dan jangan menyerah. Ryan siap Berani Berubah untuk kehidupan yang lebih baik.
“Saya ingin berubah. Untuk kehidupan lebih baik,” dia mengakhiri.
Labels: Jasa Pengiriman
Thanks for reading Inspirasi Bisnis Pengiriman Dari Ryan, Sukses Dengan Layanan Multi Jasa Kurir . Please share this article.
0 Komentar untuk "Inspirasi Bisnis Pengiriman Dari Ryan, Sukses Dengan Layanan Multi Jasa Kurir "
- Komentar diluar topik tidak akan ditampilkan.
- Komentar dengan identitas akan lebih dihargai.