Dalam paket
kebijakan ekonomi jilid-14 tentang e-commerce,
PT Pos Indonesia mengemban tugas yang berat di bidang logistik. Ada beberapa
poin penting yang harus dikerjakan. Pertama, meningkatkan logistik e-commerce melalui Sistem Logistik
Nasional (SISLOGNAS) untuk meningkatkan kecepatan pengiriman dan mengurangi
biaya pengiriman.
Selain itu PT
Pos didapuk melakukan revitalisasi, restrukturisasi dan modernisasi sebagai
penyedia jasa pos nasional.
Di bagian
lain PT Pos juga diminta melakukan pengembangan alih daya fasilitas logistik e-commerce dan sistem logistik dari Desa
ke Kota dengan sinergitas antara pasar, terminal, komoditi, dan pasar induk,
pusat distribusi regional, dan pengaturan transportasi desa dan kota.
PT Pos Indonesia kian adaptif di era digital. Penampilan kantor pos pun kian modern. |
Namun fakta
menunjukkan, PT Pos mampu bersaing dan tetap eksis sebagai salah satu penyedia
jasa logistik nasional. Bahkan PT Pos membuktikan layanan jasa pengiriman pos
bisa menarik perhatian pengguna media sosial. Sebagian besar warganet yang
merupakan generasi milenial mentahbiskan Pos Indonesia menjadi brand pilihan
mereka.
Hal ini
mengantarkan PT Pos Indonesia (Persero) meraih penghargaan sebagai salah satu
pilihan konsumen pada ajang brand Pilihan Netizen Tahun 2018 dalam kategori
"Logistics & Courier Services".
Ini
menjelaskan bahwa di mata generasi muda layanan pos tidak kalah dengan layanan
jasa pengiriman swasta. Sekaligus menunjukkan bahwa metamorfosa PT Pos menjadi
perusahaan jasa kurir professional sudah berada di jalur yang tepat.
Berbagai
kreasi dan inovasi PT Pos mulai membuahkan hasil. Mulai dari perubahan desain
interior kantor pos yang kian modern, hingga berbagai terobosan layanan yang
dilakukan, seperti layanan Cash On Delivery (COD) bekerjasama
dengan Lazada, PT Bali Sukses Jaya dan PT DKI, meski masih terbatas pada area
wilayah terbatas.
Mengadopsi kemajuan teknologi internet, PT Pos menghadirkan Pos Order Number (PON) yang merupakan sistem pemesanan nomor resi pengiriman (ticketing system) secara online melalui situs www.posindonesia.co.id .
Ada juga inovasi SMS Notifikasi sebagai bentuk engagement pelanggan dengan perusahaan. Dengan fitur ini, pelanggan Pos Express dan Pos Kilat Khusus mendapatkan informasi status kirimannya melalui SMS.
Mengadopsi kemajuan teknologi internet, PT Pos menghadirkan Pos Order Number (PON) yang merupakan sistem pemesanan nomor resi pengiriman (ticketing system) secara online melalui situs www.posindonesia.co.id .
Ada juga inovasi SMS Notifikasi sebagai bentuk engagement pelanggan dengan perusahaan. Dengan fitur ini, pelanggan Pos Express dan Pos Kilat Khusus mendapatkan informasi status kirimannya melalui SMS.
Yang baru, PT
Pos menyediakan sebuah tempat diruang tunggu (packing corner) di Kantor Pos yang dapat digunakan pelanggan
melakukan pengemasan paket sebelum melakukan pengiriman di loket.
Selain itu PT
Pos juga menawarkan tarif layanan dinamis yang diimplementasikan secara
bertahap, dimulai dari penerapan tarif zona dan flat di beberapa kota
potensial, khususnya di Pulau Jawa, dan penerapan tarif yang bersifat bottom
up sesuai dengan kondisi pasar setempat.
Sebagai
contoh, jika jasa kurir lain menerapkan tarif dengan pembulatan per kg, PT Pos
sudah mengatur tarif berdasarkan berat riil. Paket dengan berat 500 gram,
dikenakan tarif lebih murah dari paket 700 gram misalnya. Bahkan informasi yang
pernah admin peroleh, nantinya tarif pos akan dihitung per ons. Tidak
terbayangkan, jika ini diaplikasikan secara nasional, bisa dipastikan pihak
jasa pengiriman swasta akan terpukul.
Apalagi PT
Pos memiliki modal yang tidak dimiliki pesaingnya, yaitu kekuatan infrastruktur
jaringan yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan hingga ke pelosok desa dan
menjangkau 100% kota/kabupaten. Sejalan kemajuan teknologi, PT Pos juga
sudah memiliki lebih dari 3.800 kantor pos online serta dilengkapi electronic
mobile pos di beberapa kota besar.
Dengan
berbagai perubahan positif PT Pos, tak heran banyak pihak yang tertarik
mengajak kolaborasi. Sebaliknya, PT Pos kian adaptif menerima tawaran kerjasama
yang saling menguntungkan kedua pihak. Kalau sudah begini, PT Pos bukan lagi sang raksasa yang tertidur, tapi sudah bangun dari tidur panjangnya dan siap menjadi pemain utama dalam bisnis logistik Indonesia.
Di era milenia
kerjasama alih-alih kompetisi menjadi sangat penting. Kolaborasi akan
mendongkrak nilai transaksi sekaligus menggandakan kekuatan jaringan mitra
dalam sebuah komunitas.
Kerjasama PT Pos Dengan Blibli.com
Blibli.com misalnya. Perusahaan e-commerce asli Indonesia ini per 1 Februari 2018 telah sepakat bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dengan membuka gerai Blibli Instore di seluruh Kantor Pos di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Jawa Barat.
Kerja sama
ini disepakati sebagai strategi dalam memperluas pasar Blibli.com sekaligus
membawa pelanggan Pos Indonesia Go Digital.
Kerja sama ini termasuk pengadaan fasilitas pembayaran menggunakan Pos Pay dan pengiriman barang menggunakan Pos Kilat Khusus, hingga retur barang secara gratis melalui Kantor Pos bagi yang melakukan transaksi di kios Blibli Instore.
Dikutip dari Sindonews.com, CEO Blibli.com Kusumo Martanto mengungkapkan, kerja sama ini diwujudkan karena pihaknya melihat kekuatan jaringan yang dimiliki Pos Indonesia hingga ke wilayah tier 2 dan tier 3 di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan prospek besar untuk dapat memperluas jangkauan pasar Blibli.com, sekaligus membantu masyarakat mendapatkan produk-produk yang selama ini mungkin sulit didapat.
Sebaliknya dari sisi PT Pos, kerja sama tersebut merupakan terobosan yang sarat manfaat. Kerja sama ini memungkinkan adanya kesempatan memperkenalkan belanja secara digital kepada pelanggan yang selama ini belum terpapar dengan baik dalam hal teknologi dan penggunakan aplikasi belanja online. Lebih jauh lagi, kehadiran e-commerce di Kantor Pos juga diharapkan dapat menambah segmen pelangan baru bagi PT Pos.
Sebagai tahap awal, penempatan kios Blibli Instore telah dilakukan di Jabodetabek, Bandung, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang, Cilegon, dan sekitarnya di 32 Kantor Pos. Pertimbangannya ketersediaan jaringan internet yang telah stabil dan lokasi demografis yang dekat dengan titik-titik warehouse dan hub dari Blibli.com. Ke depan kerja sama akan terus dikembangkan ke titik-titik lain di wilayah lain di Indonesia.
Kerja sama ini termasuk pengadaan fasilitas pembayaran menggunakan Pos Pay dan pengiriman barang menggunakan Pos Kilat Khusus, hingga retur barang secara gratis melalui Kantor Pos bagi yang melakukan transaksi di kios Blibli Instore.
Dikutip dari Sindonews.com, CEO Blibli.com Kusumo Martanto mengungkapkan, kerja sama ini diwujudkan karena pihaknya melihat kekuatan jaringan yang dimiliki Pos Indonesia hingga ke wilayah tier 2 dan tier 3 di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan prospek besar untuk dapat memperluas jangkauan pasar Blibli.com, sekaligus membantu masyarakat mendapatkan produk-produk yang selama ini mungkin sulit didapat.
Sebaliknya dari sisi PT Pos, kerja sama tersebut merupakan terobosan yang sarat manfaat. Kerja sama ini memungkinkan adanya kesempatan memperkenalkan belanja secara digital kepada pelanggan yang selama ini belum terpapar dengan baik dalam hal teknologi dan penggunakan aplikasi belanja online. Lebih jauh lagi, kehadiran e-commerce di Kantor Pos juga diharapkan dapat menambah segmen pelangan baru bagi PT Pos.
Sebagai tahap awal, penempatan kios Blibli Instore telah dilakukan di Jabodetabek, Bandung, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang, Cilegon, dan sekitarnya di 32 Kantor Pos. Pertimbangannya ketersediaan jaringan internet yang telah stabil dan lokasi demografis yang dekat dengan titik-titik warehouse dan hub dari Blibli.com. Ke depan kerja sama akan terus dikembangkan ke titik-titik lain di wilayah lain di Indonesia.
Kerjasama PT Pos dan Lion Parcel
Lion Parcel
sebagai perusahaan penyedia jasa pengiriman paket dan dokumen yang tergabung
dalam Lion Group pun sepakat menjalin kemitraan bisnis dengan Pos Indonesia.
Kerja sama
ini sebagai bagian langkah strategis bisnis dengan mendasarkan sharing
economy atau collaborative consumption, yakni
kolaborasi bisnis baru dengan konsep berbagi sumber daya sesuai kemampuan
masing-masing perseroan.
“Lion Group
memiliki kemampuan yang mampu terbang ke daerah terpencil, dan PT Pos
menjangkau sampai tingkat desa. Sharing economy ini bisa
memberikan pelanggan dalam pengiriman paket lebih ekonomis dan menjangkau
semuanya,” ujar Agus F Handoyo, Direktur Jasa Kurir PT Pos Indonesia merespon
sinergi antara kekuatan Lion Air dan PT Pos.
Dalam kerja sama tersebut Lion Parcel akan mendapatkan jaringan pengiriman Pos Indonesia, di mana outlet Lion Parcel tidak ada. Sebagai tahap awal, Lion Parcel memanfaatkan lebih dari 118 daerah yang belum terlayani saat ini.
Nantinya Lion Parcel dapat melakukan pengiriman yang diteruskan (penerusan kiriman) oleh Pos Indonesia dari kantor tujuan awal ke kantor penerusan kiriman dengan menggunakan layanan Pos Kilat Khusus.
Sebaliknya, Pos Indonesia akan memperoleh alokasi ruang kargo dan tarif angkutan udara dengan menggunakan layanan udara niaga berjadwal Lion Air Group yang melayani penerbangan dari Sabang hingga Merauke, dari Talaud sampai ke Pulau Rote.
Di Indonesia dan regional, rute Lion Air dan Batik Air terkoneksi dengan Wings Air yang menjangkau daerah pelosok kota/kabupaten. Untuk rute internasional, diperkuat oleh Malindo Air berbasis di Kuala Lumpur Malaysia dan Thai Lion Air di Bangkok Thailand.
Dari sinergi keduanya membuat pelanggan mendapatkan akses lebih mudah dalam melakukan transaksi pengiriman paket/dokumen. Distribusi barang dari atau ke seluruh wilayah Indonesia hingga merambah kawasan regional menjadi lebih lancar.
Dari sini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian nasional, mengingat pada era sekarang pasar didominasi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), industri kreatif, dan perorangan yang membutuhkan jasa pengantaran efektif, cepat dan tepat.
Sebelumnya, pada awal Oktober 2017, PT Pos Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan agregator logistik PT Shippindo Teknologi Logistik atau Shipper.id untuk memasarkan barang dengan moda transportasi milik BUMN itu.
Kerjasama Kioson Dan PT Pos
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. atau yang dikenal dengan merk dagang Kioson, sebuah perusahaan startup ecommerce online to offline yang berfokus pada pengembangan UMKM dan toko kelontong di daerah-daerah ikut merangkul PT Pos Indonesia meluncurkan Kios-Pos, program kemitraan yang memungkinkan mitra Kioson untuk menyediakan layanan Pos dengan pola Agenpos.
Layanan tersebut antara lain, penjualan produk-produk Pos
Indonesia seperti Layanan Jasa Kurir (pengiriman surat- paket), Layanan Jasa
Keuangan (Pospay), Penjualan Pranko dan Materai.
Terkait kemitraan dengan PT Pos, Jasin Halim, Direktur Utama
Kioson, mengatakan, kerja sama ini dalam upaya mengatasi permasalahan kurangnya
jangkauan dan menjembatani underserved market dengan dunia digital.
“Melalui mitra Kioson yang lokasinya terdaftar dan bekerja
sama dengan Pos Indonesia, masyarakat akan lebih mudah mengirim dan mengambil
barang tanpa khawatir salah alamat. Sehingga ini akan dapat memudahkan proses
pengiriman. Bagi mitra Kioson, hal ini merupakan peluang bisnis tambahan bagi
kiosnya,” ujar Jasin seperti dikutip dari laman Swa.co.id.
Sedangkan bagi PT Pos, para mitra Kioson akan menjadi bagian
dari sistem logistik Pos Indonesia terutama bagi pelanggan e-commerce. Hal ini akan
membuat pelanggan e-commerce dari kota lapis kedua menjadi lebih mudah dalam
membeli barang. Kioson yang memiliki 30 ribu mitra pengguna di seluruh
Indonesia menjadi faktor penting bagi PT Pos untuk menjadi mitra terpercaya
serta mempunyai potensi bisnis jangka panjang.
Kerjasama Dengan Shipper.Id
Sebelumnya, pada awal Oktober 2017, PT Pos Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan agregator logistik PT Shippindo Teknologi Logistik atau Shipper.id untuk memasarkan barang dengan moda transportasi milik BUMN itu.
Sebagai perusahaan aggregator, Shipper.id bertindak sebagai
penghubung antara pengirim paket/dokumen dengan beberapa perusahaan logistik sekaligus.
Melalui Shipper, konsumen dapat memilih dari berbagai jasa pengiriman sesuai
kebutuhan, mau yang paling murah atau yang paling cepat melalui aplikasi.
Selanjutnya kurir Shipper akan datang menjemput barang dan
mengantarkannya ke hub Shipper terdekat. Lalu pihak kurir dari perusahaan pengiriman
yang dimaksud akan datang mengambil barang dan memproses pengiriman ke alamat
pembeli.
Saat ini, Shipper.id telah bermitra dengan penyedia jasa
logistik seperti PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), TIKI, RPX, Lion Parcel,
Ninja Express, dan terakhir PT Pos.
Wujud kerja sama antara Shipper dan PT Pos itu berupa
penanganan penerimaan kiriman Shipper.id melalui tujuh kantor pos, yakni Kantor
Pos Bandung, Botabek dan DKI Jakarta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Kediri, dan
Surabaya. Selain itu juga berupa penanganan pengembalian (return) kiriman
Shipper.id. Layanan tersebut beroperasi dari Senin sampai Jumat, pukul
09.00-17.00 WIB dan Sabtu, pukul 09.00-14.00 WIB.
Blibli.com, Lion Parcel, Shipper.id dan Kioson yang masing-masing bisa dianggap mewakili ekosistem e-commerce, logistik dan pembayaran digital, mungkin tidak akan sendirian menggandeng PT Pos. Ke depan sangat dimungkinkan muncul tawaran kerja sama bisnis dari perusahaan-perusahaan lain.
Dalam suatu kesempatan, Tita Puspitasari selaku Manajer
Publik Relations & Communication Media PT Pos Indonesia (Persero)
mengemukakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT Pos Indonesia terus berusaha
tumbuh dan berkembang sebagai korporasi yang tak hanya membawa misi negara
dalam penyelenggaraan layanan pos bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia,
tetapi juga menjalankan badan usaha dengan sehat, berkembang dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan usaha tersebut, ujar Tita, berdasarkan
road map jangka panjang PT Pos Indonesia memperluas kerja sama dan bersinergi
dengan berbagai pihak termasuk dengan struktur industri dan platform bisnis
berbeda.
Kerjasama dengan berbagai pihak dilakukan untuk memberikan
kemudahan akses kepada para pelaku e-commerce, sekaligus penetrasi pasar.
Sesuai dengan mandat Posindo menjadi backbone utama e-commerce seperti
tertuang dalam Paket Kebijakan Jilid XIV tentang E-Commerce, PT Pos wajib
menghidupkan semua jasa logistik Indonesia yang jumlahnya sekitar 2.500 an.
Dengan modal 4.300 kantor pos yang tersebar hingga pelosok Indonesia, tugas
Posindo mendorong menjadi last mile delivery.
Ini berarti masih terbuka bagi pihak lain untuk menggandeng
atau digandeng PT Pos Indonesia. Siapa menyusul?
loading...
- Komentar diluar topik tidak akan ditampilkan.
- Komentar dengan identitas akan lebih dihargai.